Hei nak, di detik ini, 7 Juli 2021 bunda sudah menikah dengan ayah hampir 2 bulan. Tapi, virus corona belum jua pergi. Malah pemerintah telah melakukan peraturan baru yaitu PPKM darurat. (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) seJawa-Bali hingga 20 Juli nanti. Kebijakan ini dibuat tentu melihat lonjakan korban yang berjatuhan baik dalam kondisi sakit hingga meninggal dunia termasuk tenaga medisnya. Sebenarnya pihak Nakes sudah berada di puncak lelah. Tapi mereka sadar kewajiban sayang dan menyerah dan main petak umpet bukan lah hal solutif.
Bunda
pun juga tidak bisa berkata apa-apa. Sebab, jangankan Madura pada umumnya yang dulu di kira strong sekarang lingkungan Bunda aja di kota Sumenep akhir-akhir ini entah partner kerja maupun tetangga rumah
termasuk bunda dan kakak sulung bunda, cukup lama tidak fit.
Lalu
perihal tentang lebaran idul adha nanti. Yang jatuh tepat pada anniversary
pernikahan bunda yang ke 2 bulan, pantaskah bahagia? Sebab, no one knows
kejadian misteri apa yang akan segera tayang setelah ini tapi yang sudah pasti pemerintah akan
membatasi ibadah sunnah muaakad ini 10% dari kapasitas masjid.
Untuk
itu, bunda tetap mengupayakan yang terbaik dengan hal-hal kecil untuk proteksi
diri dan menghindari kepanikan meski takut tetap saja tumbuh. Melakukan cara-cara seperti mungkin bisa membuat pikiran lebih waras.
Memasak
Sayang,
bunda tidak terlalu mahir dalam memasak beragam menu. Tapi bunda janji ke diri
sendiri bahwa ayah tidak akan kelaparan saat akan berangkat kerja dan datang
kerja. Meski bunda lebih sering berangkat pagi untuk siaran. Kamu tahu nak,
bunda selalu bereksperimen membuat menu ini itu bahkan suatu hari bunda bikin
krupuk nasi tapi hasilnya ambyar hehe. Ya begitulah, eksperimen roti pisang
panggang berhasil meski asin kedua kalinya mantap banget tapi untuk sarapan,
makan siang maupun makan malam insya Allah tidak pernah mengecewakan. Saat
kondisi bunda yang kurang begini, bunda tetap masak tapi masalah lauk pauk
kadang ayah yang goring atau rebus.
Lari
pagi
Entah
setiap 2x seminggu atau 1x kami membiasakan lari-lari kecil atau jalan-jalan
santai deket kost. Yang penting bergerak dan berkeringat bukan? Yang terpenting
lagi tidak berolahrga secara berkerumunan.
Sholat
berjamaah
Kalua sedang sama-sama di kost, kami berusaha istiqomah untuk sholat berjamaah. Sebagaimana tujuan awal menikah untuk beribadah dan membangun cinta dalam bingkai ridhoNya.
Inilah
prokes ala kami. Perihal masker, mengkonsumsi vitamin, dan cuci tangan tetap
kami lakukan.
1 Komentar
Wah bener nih, olahraga memberi efek bagus untuk tubuh, termasuk menjaga otak tetap waras
BalasHapusHai, thank you for visiting my home and leave a friendly comment. Hopefully, you enjoy and take the rewarding of every post.