Tidak ada di dunia ini yang dapat menyiksamu sebanyak pikiranmu sendiri. ~ Anonim

Kesehatan mental

Ujian awal pernikahan

Oviroro.com Aku baru saja memasuki fase kehidupan baru, memiliki peran baru dengan gelar seorang istri. Pernikahan kami baru berumur jagung ketika tepat di hari jadi pernikahan yang ke 4 bulan, suami malah mengalami kecelakaan dengan sebuah truk besar pada siang hari. Kondisinya tentu saja mengenaskan. Darah segar tak pernah berhenti mengalir dari lututnya meski sudah dijahit, kakinya tak bisa diangkat atau digerakkan ia hanya menjerit kesakitan.

Sudah jelas reaksi itu menandakan bahwa ia mengalami patah tulang yang cukup serius. Belum lagi jari manis dan jari tengahnya yang mengecil serta tulang punggung tangan yang mengembung disertai luka yang cukup dalam memakan daging tengahnya hingga membentuk garis seperti bulan sabit membelah tangan kanannya hingga jari kelingking.

Malam itu seharusnya kami tidak di rumah sakit, menyaksikan pemandangan pilu dengan suasana mencekam, meratapi nasib sambil menunggu hasil rontgen dan tindakan terbaik dari medis untuknya. Namun seharusnya kami berada di sebuah tempat yang indah dan romantis untuk dinner, merayakan anniversary bulanan dengan mempertajam ikrar suci pernikahan, membicarakan tentang kami selanjutnya dan menyusun impian bersama. Namun itu hanyalah sebuah angan belaka sebab fakta sebenarnya, hati sedang berdebar-debar bukan menunggu kejutan tapi akankah cerita kami berdua hanya sampai di sini dengan jeritan tangis yang meledak-ledak nantinya atau malah bagaimana.


Melewati masa kritisnya dan datangnya kabar bahagia

Hidup kita tidak bergantung pada prediksi orang, hidup kita bergantung pada pola pikir, mental, dan ikhtiar kita sendiri.~ Anonim

Beberapa hari, dan bulan berlalu suami memiliki kemajuan untuk sembuh dan pulih, Alhamdulillah. Namun kini aku yang tergoncang dengan menjadi buah bibir masyarakat. Prediksinya aku akan selingkuh dan meninggalkan suami di masa-masa sulitnya.

Mendengar statement itu, tentu saja aku ketawa kecut. Sebegitu cepat mereka mengadili hubunganku lebih dahulu ketimbang pikiranku yang belum sama sekali mengarah kesitu. Bahkan dari obrolan merekalah yang membuatku malah mengarah untuk memikirkan langkah itu apakah baik untuk masa depanku.

Beberapa bulan kemudian aku sering gak enak badan. Ternyata setelah melewati serangkaian drama hasilnya adalah positif hamil, aku tidak tahu akankah harus bahagia dengan kabar ini sedangkan suami masih dalam masa pemulihan untuk bisa melepas tongkat. Selama ia sakit, tentu saja suami tidak bekerja dan resign dari kantornya otomatis segala kebutuhan hidup mulai dari kebutuhan paling dasar menjadi tanggung jawabku. Disinilah aku mulai merasa insecure.

Pikiran malah melanglang buana. Gelisah jika suami tak kunjung sembuh total. Apalagi saat ini harus PP setiap hari dari kantor ke rumah suami dengan perjalanan cukup jauh kurang lebih menghabiskan waktu satu jam dengan mengendarai motor. Tentu saja aku mulai tak mampu terus-terusan begini. Selain kadang sakit punggung mulai sering ku keluhkan, kadang juga nyetir dalam keadaan mengantuk.

Suami memang sering antar jemput untuk mengurangi lelahku katanya. Alhamdulillah sudah mulai bisa mengendarai motor lagi. Tapi bukan itu solusi yang aku inginkan untuk jalan keluar karen perhitungannya masih boros bensin tapi apa mau di kata tinggal di kota dekat dengan kantor sebagaimana awal-awal menikah suami belum siap dengan kondisinya yang belum pulih sempurna.

Di sisi lain,  terkadang aku mulai sering menangis sendiri entah saat perjalanan menuju kantor, saat sedang santai di rumah atau hendak tidur. Yang terbesit dalam angan ku tentu saja soal kecemasan bagaimana jika nanti sukuran 7 bulan kehamilan suami malah tak kunjung sembuh? Sedangkan acara siraman 7 bulanan sudah menjadi tradisi keharaman di desaku, lalu bagaimana jika saat mau melahirkan, suami tak kunjung bisa melepas tongkatnya? itu artinya aku akan berjuang sendirian, lalu bagaimana nanti jika si baby sudah terlahir di dunia, sedangkan suami tak kunjung berjalan normal sedangkan aku harus cuti kerja? Bagaimana kehidupan aku dan si kecil nantinya? Sungguh aku tak mau memikirkan soal ketidakpastian itu, namun pertanyaannya itu terus-terusan menghujani pikiranku.

STRONGBEE Membuat Aku Lebih Optimis dan tenang

Di saat-saat begini aku memang merasa mentalku sedang sakit. Kata-kata negatif yang sering aku lontarkan dan keluhkan kepada suami tentu saja malah membuat kepulihannya menjadi lama apalagi terkadang aku meluapkan amarahku kepadanya melampaui batas. Kini, aku menjadi lebih optimis lagi dalam menghadapi ujian hidup dan lebih tenang setelah mengikuti beberapa kelas workout di STRONGBEE utamanya kelas Mindfulness.

Beberapa Kelas STRONGBEE


Alhamdulillah kelas  Mindfulness memang kelas yang aku butuhkan sehingga bisa menilai diri, tindakan, dan perkataan yang sekiranya tidak pantas dilakukan untuk dijauhi. Untuk kalian yang suka berolahraga dengan gerakan yang aktif bisa ikutan Zumba Class nih biar keringat bercucuran dan membakar lemak lebih ekstra.

Oh iya, STRONGBEE  ini merupakan sebuah website kesehatan di bidang olahraga yang menawarkan banyak pilihan sesuai kebutuhan pengguna yang dibagi dalam beberapa kelas gitu. Di sini kita juga dapat berkonsultasi mengenai apapun dengan para couch handal tentunya sudah bersertifikat dong . Alhamdulillah, aku merasa nyaman menggunakan fiturnya dan kini aku pun aku mulai merasa enteng untuk menjalani hari-hari yang penuh tantangan.


Ujian Hidup

Aku percaya bahwa setiap orang yang akan naik kelas atau tingkatan jenjang studinya tentu ujian atau materinya akan semakin susah, bukan? Begitupula dengan hidup. Sebuah petikan quote mengatakan bahwa ujian hidup yang diberi adalah tanda naiknya iman seseorang. Menerima dengan lapang dada berarti lulus ujian dan menyerah atau mengeluh hanya malah akan membuat diri tersungkur dan depresi.

Setiap manusia yang bernyawa pasti ada ujiannya, dan ujian akan semakin berat seiring dengan naiknya iman seseorang ~ anonim

Keunggulan STRONGBEE

Beberapa alasan kenapa STRONGBEE dapat jadi teman agar mental tetap sehat adalah sebagai berikut;

Accessible activities

Kelas yang kita pilih bisa kita lakukan dengan langsung mendatangi studionya yang ada di berbagai tanah air atau jika terlalu sibuk dengan pekerjaan atau kurang terjangkau lokasinya bisa tetap ikut melalui kelas online.

Personalised access

Aktivitas yang ditawarkan bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh serta keinginan yang ingin di capai sesuai dengan gaya hidup.

Top Rated

Website ini memiliki feedback yang sangat baik dari pelanggannya bahkan kita sudah bisa download aplikasinya secara gratis lho baik di Playstore maupun AppStore.

Global reach

Kelas yang tersedia juga diikuti oleh orang-orang dari berbagai penjuru loh ini menandakan bahwa STRONGBEE memang teman terbaik untuk hidup sehat secara fisik dan psikis.

Easy transaction

Website atau aplikasi ini memberikan pelayanan prima. Melayani dengan pelayanan terbaik seperti kemudahan dalam memproses transaksi.


STRONGBEE benar-benar ikhtiarku menjadi jalan ninjaku untuk tetap hidup waras dan sehat secara jasmani maupun rohani.


Baca Juga