Oviroro.com Alkisah, seorang pemuda yang memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya tanpa paham ilmu finansial dalam bahtera rumah tangga dan memutuskan meminang seorang perempuan untuk menjadi sahabat sehidup sematinya. Pria ini, memiliki penghasilan yang tidak cukup untuk menabung karena tidak pernah memaksa untuk menyisihkan akibat kebutuhan hidup dan tuntunan kehidupan dalam bermasyarakat.

Jangan menabung apa yang tersisa, tapi habiskan apa yang tersisa setelah menabungnya ~ Warren Buffett

Saat usia pernikahannya baru seumuran jagung, pria ini malah mengalami kecelakaan dan tidak bekerja selama masa penyembuhan untung ada istrinya yang masih memiliki penghasilan sehingga dalam pemenuhan kebutuhan dasar hidup tidak kelimpungan. Sekarang pria ini memiliki 2x lipat semangat bekerja dari sebelumnya dan mulai belajar agar suatu saat ada musibah menimpa, tidak lagi kelimpungan.

Finansial aman

Dari penggalan kisah di atas, sepakat gak sih, bahwa banyak orang di dunia ini yang pengen keuangannya tetap aman. Meminjam istilah bekennya jaman sekarang sih disebut financial freedom alias menjadi seseorang dengan pendapatan yang dapat mencukupi kebutuhan hidupnya tanpa perlu bekerja aktif. Orang dalam kategori ini disebut berada dalam fase mapan karena uang telah bekerja untuknya dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari bahkan bisa tetap hidup mewah meski tidak bekerja.

Untuk itulah keuangan menjadi problematika utama dalam hidup. Sebab kebutuhan apapun bahkan yang terkecil seperti membuang hajat diperlukan uang apalagi soal keagamaan maupun gaya hidup. fenomena finansial yang sering terjadi, bukanlah karena penghasilan yang tidak mencukupi melainkan karena gagap dalam pengelolaannya. Sehingga tidak ada obat mujarab untuk mempertahankan kantong atau dompet agar selalu terlihat tebal dengan kertas warna biru atau merah di dalamnya yang bikin mata berbinar-binar kecuali mengikuti tahapan proses yang tidak sekejap. sebab, besar kecilnya penghasilan seseorang baik dari bisnis maupun gaji tetap tiap bulannya tidak memengaruhi meraih kebebasan finansial tanpa perencanaan yang matang.

Berikut beberapa prinsip yang bisa diterapkan agar finansial tetap aman

Bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan

Uang itu hamba yang baik, tapi juga tuan yang jahat~Anonim

Pernah gak denger seseorang melabeli orang lain dengan perkataan "diperbudak uang?" Kata-kata ini digunakan untuk mereka yang bekerja keras melakukan berbagai macam cara demi memperoleh uang untuk memenuhi keinginannya dalam gaya hidup. Padahal kalau kita bisa bijak, biaya hidup itu sebenarnya murah yang mahal adalah gayanya. Contoh; membeli makanan di resto vs memasak di rumah dengan cita rasa lebih enak di rumah berapa kira-kira kisaran perbedaan harganya? Atau beli makanan di resto dengan di warteg? Soal kebersihan sama dan juga bahan olahannya.

Kalau makan di tempat mewah tapi penghasilan masih sebanding, it's not a problem, tapi kalau malah sebaliknya? That's the big problem. Atau nih makan di tempat mewah untuk kebutuhan content atau mendapatkan endorse dari brand, it's really Oky apalagi masih dapat fee, double nikmat toh? Why not. Inilah bagian dari pekerjaan era sekarang. 

Contoh lain, maraknya e-commerce dengan penawaran yang menggiurkan. Jadi pengen belanja ini itu. Soal bayar mah urusan belakangan kan sudah ada Shopeepay letter dan sejenisnya. Giliran tagihan membengkak baru deh nyesel kalau produk itu gak penting, kalau pakaian itu gak dibutuhkan.

Jadi kesimpulannya, bergayalah sesuai isi kantong dan bisa membedakan apakah diri ini butuh makan di tempat seperti itu, apakah diri ini benar-benar membutuhkan barang itu untuk Jangka panjang atau untuk pekerjaan atau malah hanya keinginan sesaat saja?

Biasakan membagikan pengeluaran dalam beberapa post

Yang namanya hidup, ada-ada saja kebutuhan dan kewajibannya. Mulai dari kebutuhan untuk urusan perut, urusan kesehatan, dan kebutuhan hidup sosial dan juga kewajiban dalam menolong sesama serta bersedekah atau zakat. Untuk itu, harus ada pembagian keuangan saat telah menerima gaji atau hasil dari bisnis maupun usaha lainnya.

Bersabar dalam menabung

Masih ingat nggak dengan pepatah "sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit''? Untuk itu dalam menabung, diperlukan kesabaran untuk tidak menggunakan uang yang sudah dialokasikan untuk tabungan malah digunakan untuk kepentingan lain. Sebab menabung menjadi tindakan yang sangat penting yang harus dilakukan agar mempunyai kehidupan keuangan yang stabil di masa depan atau untuk penggunaan jangka panjang.

Misalnya menabung dengan niatan untuk berangkat ke tanah suci, menabung untuk persiapan dana pendidikan anak atau menabung untuk membeli perumahan di kota impian.

Dan menyimpan uang tidak dalam satu tempat

Don't put the eggs in one basket, quote yang cukup populer bukan untuk menyimpan uang tidak hanya pada satu tempat. Sebab kalau kepalang maka tidak hangus semuanya. Contoh kecilnya begini, sebut saja Amelia akan melakukan perjalanan ke salah satu mall Surabaya. Amelia membawa dompet dengan uang yang lumayan cukup banyak di dompet itulah terdapat handphone, serta kartu-kartunya seperti kartu ATM, kartu kredit, KTP, NPWP dan segala kartu penting lainnya. Saat dalam perjalanan, Amelia malah kecopetan, dan ia tak bisa mengejarnya atau mendapatkan kembali tas itu. See, kondisi yang menggambarkan harus kehilangan banyak hal dalam satu tempat.

Untuk itu agar tidak mengalami cerita serupa, harus meletakkan uang di berbagai tempat. Misalnya menempatkan uang pada;

  • Barang berupa emas

Emas bernilai safe haven yaitu memiliki aset untuk melindungi nilai kekayaan karena pergerakan harga emas berbanding lurus dengan inflasi.

  • Berupa ATM

Memiliki uang di dalam ATM dapat memudahkan kita saat akan bertransaksi melakukan pembelian atau pembayaran tanpa perlu memegang uang tunai yang bisa rawan menimbulkan perampokan

  • Berupa OVO maupun pembayaran digital sejenisnya

Penggunaan pembayaran digital yang sudah bisa dipakai dimana-mana cukup memudahkan karena hanya dengan scan barcode dapat dengan cepat terselesaikan segala kebutuhan transaksi.

  • Berupa tabungan online

Tabungan online

Tabungan online yang bisa dijadikan acuan adalah OK Bank karena menawarkan simpanan dalam bentuk Deposito yang berfungsi memberikan layanan penyimpanan dana yang terpercaya, aman, dan menguntungkan. Deposito yang dimaksud disini berbentuk simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah yang disertai dengan return menarik dan beberapa keuntungan lainnya.

Menariknya OK BANK Indonesia memiliki misi utama yaitu memajukan keuangan mikro di Indonesia melalui mitra LKM. Maka setiap penempatan dana deposito akan sangat berperan dalam membantu menjalankan misi tersebut. Dana deposito tersebut akan disalurkan kepada mitra LKM melalui pinjaman, program pelatihan hingga pengembangan teknologi layanan perbankan. LKM yang berkembang dan memiliki bisnis yang baik tentunya akan dapat melayani lebih banyak nasabah dan menjangkau masyarakat lebih luas lagi khususnya masyarakat berpenghasilan rendah yang belum terjangkau layanan keuangan dari bank umum.

Oh ya last but not least!

Kenapa perlu menggunakan OK Bank dengan OK Savings? For making sure,

OK Savings adalah PILIHAN TEPAT buat kamu yang mau menyimpan dana untuk kebutuhan sehari-hari. Mulai dari Rp 20.000 kamu sudah bisa menabung dengan suku bunga yang kompetitif, aman, terpercaya dan suku bunga yang kompetitif.

Beberapa kelebihan menggunakan OK SAVING!

  • Gratis biaya tarik tunai (untuk saldo sebelum transaksi Rp. 5 juta)
  • Dilengkapi fasilitas Internet Banking dan Mobile Banking yang memudahkan transaksi keuangan Anda
  • Memudahkan pengaturan alur keuangan (cash flow) 

Tabungan online


Syarat pembukaan rekening

Saldo awal pembukaan rekening minimum sebesar Rp 100.000 (Seratus Ribu Rupiah) dan Minimum setoran selanjutnya Rp 20.000 (Dua Puluh ribu Rupiah)

Kartu identitas untuk WNI, Paspor, KITAS untuk WNA.

Yuk sama-sama kita ciptakan masa depan gemilang dengan menerapkan prinsip-prinsip finansial di atas agar kelak tetap bahagia terutama di masa tua.

Baca Juga