Sedih sekali rasanya jika masih saja ada pembalak liar yang berkeliaran di muka bumi ini. Tidak tahukah mereka bahwa ulahnya ini dapat menjadi salah satu faktor dari kerusakan alam? Atau jangan-jangan mereka menutup mata dan telinganya? Tidak tahukah kalau Pohon mencukupi kebutuhan paling urgent manusia yaitu bernapas secara lega, segar dan gratis pula. Andai berbayar, berapa rupiah yang harus dikeluarkan tiap detiknya untuk bernapas. Sungguh keserakahan membutakan hati manusia.

Pembalak Liar

Coba mari bayangkan sejenak, jika pohon terakhir juga ditebang sehingga mata air terakhir berhenti mengalir dan kerusakan alam mulai terjadi lalu, apakah uang yang diagung-agungkan selama ini dengan menghalalkan segala cara bisa menjamin nikmatnya hidup? Masih bisakah transaksi uang dilakukan jika alam sudah tidak bersahabat dan murka?

Krisis air dan mengalami kekeringan, banjir serta longsor adalah potret nyata jika alam tidak baik-baik saja. Kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang loh, tapi kita meminjamnya dari anak cucu. Orang menyebut negara kita adalah negara dengan julukan zamrud khatulistiwa dan paru-paru dunia, nyatanya perlahan julukan itu hanya akan menjadi fiktif bagi anak cucu kita jika begitu terus dan tidak ada aksi yang preventif.

Langkah Nyata Pemuda Lumajang untuk Indonesia

Gunung Lemongan yang berada di kabupaten Lamongan Jawa Timur menjadi surga bagi pembalak liar namun malapetaka bagi semua mahluk tanpa terkecuali untuk jangka panjang. Untung A’ak Abdullah Al-Kuds peka dan khawatir atas hal yang menimpa kampungnya sehingga ia berinisiatif mengajak dan membentuk tim relawan yang berjumlah 15 orang dari warga sekitar yang memiliki kepedulian terhadap generasi berikutnya dan keberlangsungan hidup mereka untuk kenyamanan bersama.

Sebelumnya, hutan di gunung Lemongan, Lumajang Jawa Timur telah gundul sekitar 2.000 hektare dari tahun 1998 hingga tahun 2002 sehingga mengakibatkan daerah tersebut mengalami kekeringan air terutama di ranu Klakah sebagai danau terpenting di kawasan itu tapi kini kurang lebih 400 hektare hutan di gunung Lemongan sudah kembali menghijau dan debit air pun kembali penuh. Air yang menjadi Kebutuhan paling urgent dan utama manusia untuk bertahan hidup pun sudah teratasi akar permasalahannya sejak A’ak Abdullah Al-Kuds membentuk tim yang solid.

Gerakan dan perjuangan A’aak Abdullah sangat inspiratif dalam menyelamatkan hutan dan membantu diirnya sendiri, warga dan penerus di daerahnya untuk tidak susah dalam memenuhi kebutuhan air atau pun bisa meminimalisir musibah seperti longsor dan sejenisnya. Sebab dibalik keberhasilannya kini, tentu tidak akan berjalan mulus. Pasti ada banyak persoalan, tantangan, dan juga ancaman dari pembalak liar yang dihadapi sebelumnya.

Tak Gentar Walau ditantang

Sosok A’ak Abdullah adalah pria biasa namun hatinya mulia. Meski ia dan laskar hijau, sebutan untuk tim relawan yang peduli terhadap gunung Lemongan harus bertengkar dengan orang-orang dari perhutani, pun dengan warga di sana bahkan dengan ancaman akan dibunuh namun tidak menciutkan hati mereka untuk tetap maju tak gentar. Yang ada dalam pikiran mereka kala itu hanya bagaimana niatnya untuk menghijaukan kembali hutan di daerahnya sendiri dapat sukses.

Maka sangat pantas sekali pemuda berdarah Lumajang Jawa Timur ini menerima apresiasi dari Astra SATU Indonesia awards sebagai penggerak kampung berseri Astra dengan segala harapan, optimisme dan ajakan untuk bangkit bersama.

Satu Indonesia Awards 2022

Satu Indonesia merupakan akronim dari semangat Astra terpadu untuk Indonesia yang menjadi langkah nyata dari grup Astra untuk berperan aktif serta memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui karsa, cipta, dan karya terpadu dalam produk dan layanan karya anak bangsa insan astra yang unggul, serta kontribusi sosial yang berkelanjutan untuk memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Indonesia Satu
Sumber gambar: Astra 

Astra memberikan penghargaan kepada pemuda penggerak bangsa salah satunya A’ak Abdullah Al-Kuds ini yang telah mendedikasikan dirinya untuk Indonesia yang lebih baik. Semoga dengan kebaikan dari Astra kepada A’ak Abdullah Al-Kuds dan sosok-sosok pemuda negeri lainnya akan banyak melahirkan pemuda-pemuda lain yang juga memiliki kepedulian yang tinggi untuk tetap menjaga dan melindungi negara zamrud katulistiwa yang kita cintai ini karena bagaimanapun alam Indonesia adalah nyawa kita.

Baca Juga