Tindakan kriminal atau dalam bahasa kerennya cyber crime masif ditemukan dengan mudah sekarang. Bahkan nampak kasat mata namun mengintai dekat dengan kita sebagai pengguna media sosial. 

Bijak menggunakan internet
Edited by canva


Kecanggihan teknologi saat ini mirip pisau. Selain bermanfaat untuk membuat hidangan dengan cepat tersaji, namun juga bisa melukai penggunanya jika tidak tepat memanfaatkannya.

Sehingga tak ayal media sosial memudahkan dan membuat ringkas pekerjaan manusia hanya dengan jaringan internet melalui smartphone dalam genggaman dan satu akses akan tetapi artinya juga memberi ruang kemudahan bagi pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya merugikan orang lain.

Pelaku akan memancing calon korban dengan berbagai macam cara agar data sensitif seseorang bisa disalahgunakan. Data sensitif tersebut seperti: kata sandi, informasi kartu kredit, alamat email, one-time password (OTP) dan lainnya.

Sebutan untuk aksi ini adalah phising sebagai bentuk suatu kejahatan di era digital yang digunakan para penjahat siber untuk mengambil informasi dari pengguna internet sebanyak-banyaknya dengan memancing pelaku agar mengikuti instruksinya.

Motif yang dilancarkan pelaku banyak macamnya, mereka adaptif berevolusi sesuai tren. Sehingga penipuan ini sering mengelabui korban.


Mengenal berbagai gaya tipu kejahatan digital

1. Pelaku eksibisionis melalui VC WhatsApp

2. Pelaku mengaku dari CS bank

3. Pelaku mengaku kurir pengirim paket 


Pelaku eksibisionis

Pelaku ini kerap menelpon melalui video call Whatsapp dengan memperlihatkan alat kelaminnya bahkan sambil lalu bermasturbasi. Kemudian, pelaku akan menangkap layar atau screenshot, sehingga korban dan pelaku tampak tengah melakukan panggilan video seks.

Kemudian pelaku akan meneror korban untuk melayaninya secara daring untuk memberikan desahan atau memeras sejumlah uang dengan memberi ancaman akan menyebarkan screenshot tersebut jika korban tidak patuh. 


Mengaku customer service bank tertentu

Pelaku akan melakukan banyak hal untuk menipu korban dengan memanfaatkan smartphonenya. Biasanya mereka akan mengaku dari pihak instansi tertentu dan merayu dengan berbagai macam kata indah seolah calon korban memang membutuhkan apa yang ditawarkan.

Mereka berupaya simpati dan mendoakan banyak hal untuk kehidupan si calon korban saat berinteraksi. Misal pihak pelaku yang mengaku sebagai customer service akan mendoakan agar senantiasa selalu sehat, lancar rezekinya dan kata-kata positif lainnya.


Mengaku kurir Pengirim paket

Tren belanja dalam kehidupan masyarakat saat ini sudah banyak beralih melalui online shop. Sehingga kebiasaan kurir menghubungi pembeli untuk siap-siap menerima barang dan menyiapkan uang pas sesuai nominal belanja, ditiru juga oleh penjahat siber.

Namun beda nya, pelaku kejahatan akan meminta calon korban untuk mengklik dokumen APK yang jika terpancing calon korban membukanya, maka dipastikan datanya dicuri oleh pihak yang tidak Bertanggung jawab.

Modus penipuan APK
Dokumen pribadi: penipu berkedok kurir


Cara menghindari kejahatan siber

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan agar terhindar dari penipuan ini.

Tidak menerima panggilan video dari nomor tak dikenal 

Jangan pernah angkat panggilan video Pertama dari orang asing. Atau bisa juga menyalakan fitur "Bisukan Penelepon Tidak Dikenal" pada WhatsApp. Caranya, masuk ke menu "Pengaturan", pilih "Privasi", dan klik "Panggilan". Kemudian, pilih "Bisukan Penelepon Tidak Dikenal"

Menggunakan aplikasi tambahan

Cara lain bisa menggunakan aplikasi untuk mengidentifikasi nomor tidak dikenal, seperti Get Contact dan Truecaller. Dari situ kita akan tahu nomor itu seperti apa dan bisa langsung block agar tidak lagi menghubungi. Jika ada nomor lain dan melakukan aksi yang sama, lakukanlah juga aksi yang sama dengan memblokir nomor tersebut tanpa tapi.

Kejahatan siber
Jenis-jenis penipuan diolah dari berbagai sumber


Baca Juga