The Story Begin 
Kala itu 622 M berkaitan dengan tahun hijrah nabi dari Makkah ke Madinah untuk menegakkan agama Islam yang  kemudian terhitung sebagai 1 Hijriyah. Posisi Madinah saat itu diapit oleh 2 raksasa  kota paling penting, paling kuat, dan paling indah di dunia. sebut saja kota timur dan barat.

Kota timur dikuasai orang Yunani beragama kristen Ortodoks ibu kotanya Konstantinopel. Kota ini sangat indah. Bahkan kabarnya di dalam pagar-pagar itu terdapat jumlah gereja yang lebih banyak dari jumlah hari dalam setahun, setiap jalan di konstatinopel terdapat batu marmer, bangunan megah,  jalan beraspal,  dan ditengah kota terdapat bangunan gereja terbesar di dunia sebagai simbol kebanggaan kristen ortodoks namanya Gereja Ayasofya dan populer disebut Hagia sophia. Saking kerennya, menjadi rebutan seolah-olah menjadi tempat terindah  di dunia untuk dikunjungi saat itu. Setiap dindingnya terdapat berlian, mozaik dari emas dan ketika terkena sinar matahri bergemilauan cahayanya.
Sumber: Islam pos

Sedangkan kota barat dikuasai orang Latin beragama kristen Katolik ibu kotanya Roma. Andaikan tidak ada konstatinopel, kota ini akan menjadi kota pertama di dunia Sebab menjadi pusat penyebaran agama katolik dan kebanggaanya orang-orang Latin.

Kota ini terdapat ratusan alun-alun dan setiap alun-alun terdapat minimal 2 air mancur dan setiap air mancur itu bisa langsung di minum karena air mancurnya dari mata air pegunungan di sekitar Roma. Sehingga pada suatu hari salah satu sahabat Rasul bertanya akankah diantara kedua kota tersebut akan ditaklulan oleh umat Islam dan jawaban orang paling mulia ini adalah kota Heraklius/Konstantinopel yang akan ditaklukan.

 أي المدينتين تفتح أولا : أقسطنطينية أو رومية ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : مدينة هرقل تفتح أولا . يعني : قسطنطينية
Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Roma?’ Rasul menjawab, ‘Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.’ Yaitu: Konstantinopel’.” (HR. Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim)

Hadist tersebut dinyatakan shohih oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi sedangkan Abdul Ghani al-Maqdisi menyatakan hasan sanadnya.

Konstantinopel dan Para Pemimpin Islam yang Ingin Menaklukannya
Dari segi kekuatan meliter, kota ini terkenal paling aman, terlindungi dan paling susah ditaklukan pada masanya karena di dalamnya terdapat pagar tinggi menjulang, menara pengintai yang kokoh, serta serdadu kaisar Byzantium yang tersebar  disetiap penjuru kota serta dikelilingi oleh 3 lautan yang juga menjadi pertahanannya yaitu selat Bosphorus , laut Marmara, dan laut Tanduk Emas.  

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad)

Para pemimpin Islam yang pernah mencoba menaklukan Konstantinopel sebagai berikut;
1. Pasukan Bani Umayah
Yazid dikirim Khalifah pertama dari Bani Umayah, ayahnya sendiri, Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan pada tahun 669 M menyerang Konstantinopel untuk
 pertama kalinya membantu Fadhallah bin Ubaid Al Anshari dalam perang darat yang telah melewati musim dingin (668-669 M) di Kalkedom.

Mendengar hal itu, Abu Ayyub Al Anshori menemui Yazid bin Muawiyah untuk ikut menaklukan konstantinopel tapi Yazid tidak memperbolehkan sebab usianya sudah renta. Karena keras kepalanya akhirnya dia ikut. Saat perjalanan ekspedisi pertama, Abu Ayyub sakit-sakitan dan sebelum meninggal ia berpesan agar mayatnya di kubur di tempat terdekat dengan Konstantinopel agar ia bisa menunaikan janjinya kepada Rasulullah.

Dia pun berharap sekalipun sudah berada dalam tanah, dapat mendengarkan gemerincing pedang dan derap kaki kuda pasukan penaklukan terbaik sebagaimana Rasulullah katakan. Maka Yazid bin Muawiyah menguburkan mayatnya tepat di depan tembok konstantinopel. Abu Ayyub Al Anshori ini merupakan sahabat besar Rasulullah pembawa bendera tauhid ketika perang badar. Rasulullah pun pernah tinggal di rumahnya selama 7 bulan sampai pembangunan masjid Nabawi selesai. Ketika Rasulullah wafat, ia telah berusia 80 tahun.

Kegagalan di ekspedisi saat itu, lantas tidak menyurutkan Yazid sehingga Tahun 674 M, Pasukan Bani Umayah melakukan serangan lagi kembali yang dikenal dengan sebutan Perang 7 Tahun (674-680 M), yang dilakukan oleh dua angkatan laut dekat Konstantinopel namun lagi-lagi tidak berhasil.

2. Penaklukan  di masa Sulaiman bin Abdul Malik (98 H)

Dia telah mempersiapkan pasukan besar di bawah komando saudara laki-lakinya Maslamah bin Abdul Malik. Dia mengepung kota itu dari darat dan udara selama satu tahun penuh. Upaya itu juga belum dapat membuahkan hasil. Meski telah membawa 120 ribu pasukan.

3. Masa Kekhalifahan Abbasiyah
Harun Ar-Rasyid pada tahun 165 H. Pasukannya dapat mencapai pinggiran Kota Iskedar kemudian Ratu Romawi kala itu menginginkan perdamaian dan berjanji akan membayar jizyah. Sultan Ar-Rasyud setuju dan kembali tanpa melakukan penaklukan.

4. Bayazed I
Saat telah berhasil membawa pasukan Turki Ottoman mengepung Konstantinopel sehingga bisa memaksa Kaisar Konstantinopel untuk menyerah. Akan tetapi, keberhasilan yang sudah berada di depan mata itu akhirnya berantakan ketika tentara Mongol yang dipimpin Timurlenk menyerang Turki Ottoman. Menghadapi kondisi yang sulit tersebut maka mau tak mau kakek Mehmed II, menarik pasukannya dari Konstantinopel.

6. Murad II
Selama ia memimpin Ottoman, banyak daerah yang dikuasainya seperti; Asia Kecil, Salonika Albania, Falokh, dan Hongaria. Namun setelah bertambahnya beberapa daerah kekuasaan Islam, Paus Egenius VI kembali menyerukan Perang Salib. Tentara Sultan Murad II menderita kekalahan ayah sultan pun menghembuskan nafasnya.

7. Muhamad Al-Fatih
Diangkat menjadi penguasa saat usia 22 tahun setelah kematian ayahnya dan menjadi penakluk kota Konstantinopel dengan strategi dan bala tentara yang hebat.

Taktik Fatih dalam Penaklukan Konstantinopel 
* Menutup selat Bosphorus dengan membuat benteng baru tepat di samping benteng Anadolu Hisarı yang dibangun oleh Sultan Bayezid I. Mehmed menindaklanjuti dengan membangun benteng Rumeli Hisarı yang lebih kokoh di tepi sisi lainnya. Pembangunan ini menjadikan Utsmani memiliki kendali penuh atas Selat Bosporus. Setelah pembangunan benteng, Mehmed memerintah pemungutan pajak atas setiap kapal yang melewati selat.

Pihak yang mengabaikan peraturan tersebut, kapal mereka di tenggelamkan dengan satu tembakan meriam. Semua pelaut yang selamat dihukum penggal, kecuali kapten kapal yang jasadnya dipajang sebagai peringatan bagi mereka yang melewati selat tanpa mematuhi aturan seperti yang terjadi pada Vanesia.

* Kondisi benteng saat itu
Sultan Bayazid I 1393-1394 M membangun benteng  setinggi 25m sedangkan benteng Rumelihisari 1452 M tinggi 82m dengan 5000 pekerja selesai dalam waktu 4 bulan. Dari atas, benteng itu dapat di baca Muhammad dalam bahasa arab.

Sekalipun tembok tersebut sudah selesai dibangun akan tetapi  belum cukup kuat menghancurkan tembok kota konstantinopel yang susah diruntuhkan sebab seperangkat benteng pertahanan yang dibangun kaisar constantine pada abad ke 3 dan menjadi saksi sejarah dengan tinggi 18 meter terdiri dari tiga lapis.
Lapis pertama,  terdapat kolam/parit lebar 25m dalammnya 10 m jika memiliki kuda dan berhenti disini maka akan jatuh dan tidak bisa berenang, kalau pun ada seseorang yang berenang, akan di panah, jika masih bertahan maka akan dilempar batu, minyak hingga terbakar. Kalau masih bisa lolos akan menghadapi tembok tinggi 5m tebal 3m disini akan dipanah lagi, lempar batu, dilempar minyak jika pun masih lolos, ada tembok lagi dengan tinggi 8 meter dalam 5m. Inilah yang membuat bingung sultan Alfatih, untuk melewatinya.

* Dipertemukan dengan ahli senjata
Alfatih meminta petunjuk kepada Allah atas kebingungannya sebab ia tahu, jika nekad tanpa persiapan yang matang hal yang sama seperti pendahulunya akan terjadi padanya.

Maka qadarullah, suatu hari ada seniman senjata kristen protestan namanya Orban, kebangsaan Honggaria, menemui kaisar Konstantinopel karena kesamaan agama menawarkan rancangan senjata, karena kaisar merasa tidak memiliki uang sejumlah yang diminta, ia diminta tinggal disana sampai uang yang minta sudah ada karena tidak ada kabar dan sudah menunggu hingga 1 tahun, datanglah ia  ke Alfatih menawarkan senjata tersebut.

Dikutip dari Wikipedia bahwa panjang meriam yang dibuat oleh Orban adalah 8 meter dengan berat 16,8 ton berdiameter 750mm. Meriam ini mampu melemparkan peluru bola dari batu dengan diameter 63cm sampai sejauh 2km. Selama pengepungan Konstantinopel, meriam ini ditarik oleh 60 lembu dan 200 tentara. Saking besarnya butuh waktu yang lama untuk mengisi ulang amunisinya hingga pada akhirnya pun benteng tersebut berlubang dan bisa kota Byzantium bisa di kepung.


Sumber: Wikipedia

Di mulut meriam tersebut  terdapat tulisan berbahasa Arab yang artinya kurang lebih: "Tolonglah ya Allah. Sultan Mohammad Khan bin Murad. Pekerjaan Kamina Ali di bulan Rajab. Pada tahun 868.''

Di dekat lubang berukir huruf Arab itu terdapat instruksi cara penggunaan, ukuran meriam, berat, dan ukuran bola meriam. Kini, meriam tersebut berada di museum Fort Nelson tepatnya di Porthsmouth Inggris karena pada tahun1886 Abdul Aziz selaku sultan Ottoman memberikannya kepada Ratu Victoria untuk meningkatkan hubungan bilateral antara keduanya.

* Fatih menyerang dari 3 arah
Taktik penyerangan pasukan Fatih dari tiga titik. Dari selatan, laut marmara (sea marmara) 400 kapal lalu dari timur, tanduk emas (golden horn) kapal-kapal kecil dan
dari barat, lewat tembok Konstantinopel (wall of constantinople)

Serangan hari pertama, pasukan fatih mengalami kekalahan karena kapal-kapal fatih lebih kecil dari pasukan kaisar 10-14x lipat milik fatih. Dari timur, dipasang rantai yang sangat besar sehingga kapal hanya terkapung.

Kemudian mereka menyerang lagi sampai tidak tersisa harapan untuk menang. Yang ada banyak pasukan yang mati, logistik menurun. Saat itulah muncul keresahan ingin menyerah tapi mampu untuk bangkit dan lebih mematangkan siasat sekalipun agak berat, menyeret semua kapal ke darat di Galata sebuah perbukitan kemudian di tarik lagi ke laut. Sebuah tindakan kurang irrasional tapi mampu dilakukan oleh pasukan Sultan Fatih. Sehingga kemenangan dapat mereka raih pada 29 Mei 1453 dengan durasi pengepungan selama 54 hari.

Tahun-tahun emas Fatih Memimpin Istabul
32 tahun, 1 bulan, 19 hari Sultan Muhamad Alfatih tidak hanya melakukan perluasan kekuasaan akan tetapi juga membangun kebudayaan dan peradaban Istanbul yang penuh gemerlap cahaya. Seperti; membangun taman kemanusiaan, menyulap kota menjadi pusat menarik dalam ilmu pengetahuan bidang filsafat, sastra, kesenian, geografi, pemetaan, matematika, fisika, astronomi, dan juga sufisme. di samping itu Fatih juga berusaha mempercepat reformasi yang dia ciptakan dengan mengundang para ilmuan dan seniman.

Para ilmuan itu salah satunya adalah Maulana Alauddin Abu al-Kasim Ali bin Muhammad al-Kusi atau simpelnya Ali Kuscu  lahir di awal abad ke-15 di Transoksiana sekitar Samarkand, ia  dijuluki Ptolemy oleh Wilhelm Barthold dan diberi jabatan sebagai rektor pendiri (kepala profesor) di Madrasah Ayasofya oleh sultan Fatih dengan pendapatan 200 koin perak per hari. Ali Kuscu,  pernah menjabat sebagai pemimpin setelah Kadizade-i Rumi wafat, yang merupakan sosok yang mengembangkan kemajuan observatorium yang didirikan Ulugh Beg. 

Dia menyelesaikan sebuah penggaris astronomi (peta langit dan katalog bintang) yang dipakai berabad-abad di madrasah-madrasah dan juga kenal sebagai Ulugh Beg Zij. Dia pula yang mencatat hasil karya itu dalam sebuah buku Zij atau zeyc yang merupakan sebuah penggaris dan kalkulasi astronomi yang digunakan untuk menentukan pergerakan dan letak bintang-bintang yang terlihat dengana mata telanjang. Dalam struktur yang sederhana, Zij terdiri atas kronologi, trigonometri, astronomi, spherical, pergerakan matahari, bulan, dan planet, gerhana matahari, dan bulan, koordinat bintang-bintang yang tetap, koordinat geografi kota-kota dari arah Mekkah, dan astrologi.

Dalam masa tugasnya di Istanbul,  Ali Kuscu pernah sekali diperintahkan mengukur galis lintang dan garis bujur serta berperan penting dalam pembuatan sebuah jam matahari untuk kompleks Fatih. Beliau juga terlibat dalam pengorganisasian Madrasah Sahn-1 Seman dan penataan program pelajaran-pelajaran bersama Mulah Husrev.

Wafatnya sang Penakluk
3 Mei 1481di usia ke 49 tahun sebuah racun berhasil mengakhiri cerita hidup Fatih. Hal ini menjadi sumber air yang mengalirkan kemenangan bagi orang Roma. Sehingga sebagai bentuk sukur, festival dan bom kemenangan mereka luncurkan. Empat bulan setelahnya, kota ini direbut oleh orang Italia. 

Peran orangtua membentuk kepribadian Sultan Fatih
Memilihkan ulamak atau  guru terbaik dari awal pertumbuhan merupakan hal yang sangat vital untuk anak. Pemberian pendidikan dalam islam tidak hanya transfer of knowledge melainkan juga transfer of character. Maka pelajaran pertama dan utama baginya adalah tentang adab.
Beberapa guru Fatih adalah;
a. Syeikh Ahmad Al-Kurani
Alquran yang diajarkan pertama kali oleh beliau karena dasar semua pendidikan adalah alquran Fatih pun sudah bisa hafal alquran saat usia 8 tahun.
b. syeikh Aaq Syamsuddin
Membentuk adabnya dan mentalnya. Beliau mengajarkannya memulai dengan bercerita. Beliau ini adalah orang yang jenius bahasa,  jenius sejarah, jenius tanaman obat, jenius astronomo, jenius polimat, dan jenius  lainnya. Beliau mengajarkan seluruh kisah-kisah sejarah. Seperti; bagaimana kisah Rasulullah dari ahlaknya, berperangnya, dan penyelesaian masalah, sikap terhadap istrinya. Tak lupa juga diceritakan kisah para sahabat, panglima, jadi wajar anak berusia 11 tahun bikin puisi tentang jihad dan tertanam sifat terpuji dari berbagai kisah tersebut.

Akhirnya pun Fatih remaja memiliki visi yang besar akan menguasai konstantinopel. Ia pun menjadi sultan saat usia 12 tahun, usia 16 tahun telah menguasai 8 bahasa, dan semenjak baligh hingga meninggal tak pernah meninggalkan rawatib dan tahajjud karena permintaannya mau menaklukan Konstantinopel. Maka dia tahu, bahwa perlu penakluk terbaik, paling dekat dengan Allah, meriuhkan dalam doa dan gigih dalam berusaha memaksimalkan diri dengan menyiapkan pasukan terbaik.

sumber rujukan:
- Buku Muhammad Al-Fatih karya Mustafa Armagan
- Film Fetih 1453 oleh Faruk Aksoy
- ceramah Ustad Felix Siauw di Al-Hujjah Channel Islam
https://www.kiblat.net/2018/01/28/pembebasan-roma-nubuat-nabi-yang-belum-terwujud/
https://sainstory.wordpress.com/2010/07/02/kisah-penaklukan-konstantinopel-oleh-muhammad-al-fatih-sang-penakluk/
https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/pptucp313/meriam-sang-penakluk-konstantinopel
Baca Juga