Pesona Indonesia begitu menggiurkan menggoda. Dari Sabang sampai Merauke selalu membuat takjub kagum. Awal 2020 menjadi tahun perjalanan kali pertama bagiku melangkahkan kaki pergi jauh menyeberangi pulau lain Indonesia seorang diri dari Pulau Garam, Jawa Timur menuju Pulau Pisang, Krui Lampung, Sumatera. 

Pesona Indonesia dari sisi Lampung Sumatera

Perjalanan itu tentu saja tidak membuatku jera. Malah ketagihan akan pesonanya dengan beragam budaya dan keindahan alam yang membentang. Aku pun mau menyaksikannya langsung sisi lain Indonesia yang tidak cukup jika hanya melihat dari buku dan media sosial.

Jadi, Whistlist visit berikutnya tahun 2021_semoga korona sudah benar-benar musnah_ adalah Tanah Toraja, Sulawesi Selatan. Berharap dapat menghirup langsung aroma udaranya, menikmati pesona alamnya dan menyaksikan kebudayaannya yang tentu tidak bisa ditemukan di kampung halaman sendiri.

Nah berikut wisata bahari dan budaya di Sulawesi Selatan yang aku harapkan dapat ter-amini semesta.


Wisata Bahari

Jujur, cita-cita masa kecilku adalah ingin menjadi putri duyung. Agar bisa mengitari keindahan lautan yang tidak bisa dijangkau oleh akal manusia. Cita-cita itu cukup setengah terwujud dengan fasilitas diving maupun snorkeling yang disediakan dibeberapa lokasi wisata pantai.

Tak terkecuali kabupaten Bulukumba. Sebuah daerah yang terletak dibagian paling ujung selatan provinsi Sulawesi Selatan, terkenal dengan perahu Pinisi sehingga dijuluki "Buta Panrita Lopi" Artinya tanah ahli perahu. Dari julukan tersebut tentunya memiliki banyak pantai yang istimewa untuk dinikmati bukan? Sebagaimana berikut ini!

Pantai pasir putih Bira

Terletak di kecamatan Bontobahari dengan waktu tempuh -+ 45km dari kota Bulukumba.  Ia menawarkan pemandangan pasir putih sehalus tepung dan pantai yang indah. Sehingga berenang dan bermain menggunakan banana boatdonut,  hingga menikmati sunset menjadi hal yang memorable

Oh iya, beberapa jasa speed boat di sana biasanya menawarkan paket ke pulau kambing. Sebuah pulau yang tak berpenghuni sehingga sulit untuk membangun tenda.  Tapi keindahan coral dan biota lautnya sangat keren. 

Pulau Liukang

Terletak di seberang pantai pasir putih Bira.  Dapat dikunjungi menggunakan speed boat atau banana boat. Di sana, memiliki penangkaran penyu yang bisa dinikmati dan tentunya juga dilengkapi sport snorkeling dan diving sehingga wisatawan bisa menikmati keindahan laut ciptaan sang Esa yang tiada tandingannya.

Tebing Apparalang

Terletak di desa Ara,  kecamatan Bontobahari. Dapat ditempuh menggunakan motor atau mobil menyusuri setapak beton dan rerimbunan pohon jati. Namun setelah itu,  akan disuguhkan pemandangan yang menakjubkan. Sebab tidak hanya menikmati keindahan panorama pantai namun juga bisa menikmati sensasi cliff jumping sebuah tebing dari ketinggian kurang lebih 12-20 meter untuk menguji adrenalin.

Panrang Luhu

Pantai yang terletak sebelah kiri sebelum ke pantai Bira.  Di pantai ini,  jajaran pohon nyiur berbaris rapi dan rumah penduduk dengan arsitektur tradisional serta area pembuatan kapal Pinisi dapat dinikmati di pantai ini.  Duhh betapa sejuknya ya angin sepoi-sepoinya.

Pantai Kasuso

Terletak di desa Darubiah kecamatan Bonto Bahari 45km dari kecamatan bulukumba.  Bisa menikmati panaroma pantai yang berbeda pada musim angin timur, sehingga bisa menyaksikan masyarakat nelayan memperagakan keterampilan mereka dalam menangkap ikan terbang. Keren ya!

Pantai Samboang

Terletak di kelurahan Ekatiro kecamatan Bonto Tiro,  42 km dari kota Bulukumba.  Pantai ini menyuguhkan keindahan pantai yang diapit oleh dua bukit kanan dan kirinya. Selain itu pantai ini biasanya dijadikan tempat pelaksanaan festival budaya Dato Tiro. Jadi mark the calender nih biar bisa ikut keseruannya.


Wisata Budaya

Kemudian ada wisata budaya di Tanah Toraja ini yang membuatku mengeluarkan interjection terus hehe!

Kete Kesu

Merupakan salah satu desa wisata yang ada di Tanah Toraja.  Desa ini menjadi objek wisata karena memiliki pemandangan yang menarik,  seperti kompleks rumah adat yang disebut dengan Tongkonan.  Tongkonan ini sering dijadikan tempat menyimpan mayat sebelum dikubur. Juga terdapat sebuah bukit dimana tempat itu penuh dengan benda purbakala yang berusia ratusan tahun.  Terdapat pula goa-goa kecil yang memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan mayat tanpa dikubur.

Londa

Tempat ini dikenal sebagai wisata religi karena terdapat makam yang didatangi pengunjung untuk mendoakan para arwah yang dimakamkan di tempat tersebut. 

Meski terkesan mistis namun tempat ini dikelilingi dengan pegunungan sehingga hawa yang dirasakan sangat sejuk dan dingin.  Ada tebing yang digunakan sebagai letak dari peti mati. 

Lokasi wisata ini strategis dan mudah dijangkau dengan akses rental kendaraan maupun ojek. 

Kampung Lolai

Berada sekitar 20 kilometer dari ibu kota kabupaten Toraja Utara,  Rantepao. 

Wisata ini dijuluki negeri di atas awan karena berada pada ketinggian 1.300 mdpl. Sehingga kampung Lolai tidak pernah sepi pengunjung. Suguhan pemandangan alam memberikan decak kagum yang tiada habisnya.  Seperti; gundukan awan putih yang memesona,  menikmati sunrise dan tentunya makin maknyus saat ditemani secangkir kopi hangat dan senyuman si doi hehe.

Tongkonan Pallawa

Desa Pallawa memiliki sebuah tongkongan yaitu sebuah rumah dari leluhur yang digunakan untuk menyimpan jenazah.  Di Pallawa sendiri,  Tongkongannya dibangun berbentuk rumah adat dengan atap menyerupai perahu dan disusun dengan bambu.  Sedangkan di samping tongkongan dijadikan tempat menyimpan padi atau lumbung. 

Lemo

Wisatawan yang datang ke tempat ini dapat melihat beberapa jenazah yang di simpan.  Bahkan disimpan di tempat terbuka. Meski terkenal sebagai wisata misteri  Dikenal sebagai rumah para arwah oleh warga sekitar.

Nah, seram ya? Tapi menurutku itulah keunikannya. Dan jika tempat-tempat di atas dianggap mistis tapi berikut ini sangat wow banget. 

Patung Yesus Buntu Burake

Terletak sekitar 4 km dari pusat kota Makale,  Tanah Toraja.  Nama Buntu Burake semakin mendunia setelah di puncaknya berdiri patung Tuhan Yesus memberkati. Patung ini memiliki tinggi sekitar 43 meter, tembok dasar 22 meter, patungnya 21 meter menghadap Kota Makale.  Mengalahkan tinggi icon patung di Brazil. 

Selain terdapat banyak sport foto, wisatawan juga dapat menikmati pemandangan kota Makale dan gunung-gunung yang indah mengelilingi Toraja. Oh ya, di sini juga terdapat jembatan yang paling mengerikan di Indonesia lho dengan panjang sekitar 90 meter dan berada di atas tebing yang sangat curam dan dalam.

Perihal keamanan, wisatawan tak perlu khawatir.  Sebab sudah terjamin dengan pemilihan kaca jenis tempered glass berstandar SNI buatan Indonesia, Surabaya dengan kekuatan mampu menahan tiga hingga lima kali lipat beban angin, benturan, perubahan temperatur tinggi dan juga tekanan air.

Oh ya. Tiket masuk destinasi ini sebesar Rp. 50.000,00 per orang dan sebelum masuk harus buka alas kaki pribadi dan menggantinya sesuai yang disediakan petugas.

Dan sebagai penutup, ada satu suku yang menarik perhatianku untuk dikunjungi pula. Yaitu suku Kajang yang terletak di desa Tanah Towa. Suku tersebut terkenal dengan selalu berpakaian hitam dalam kesehariannya bahkan tidak ber-alas kaki bagi yang tinggal di kawasan adat.

Keputusan memakai pakain hitam dalan kesehariannya bukan karena tidak memilik pakaian lain tapi pakaian tersebut memiliki makna kesederhanaan, kebersehajaan, dan kesetaraan antar sesama manusia yang mereka junjung. Dalam bahasa kita, mereka berpakaian minimalis pada satu warna.

Desa Tanah Towa ini terbagi ke dalam dua wilayah yaitu Tanah Towa dalam dan Tanah Towa Luar. Masyarakat yang tinggal di Tanah Towa Dalam di sebut sebagai Kawasan Adat Ammmatoa masih sangat kental dengan adat istiadatnya, sedang masyarakat yang bermukim di Tanah Towa Luar lebih terbuka dengan perkembangan teknologi dan moderenisasi.

Walaupun demikian masyarakat di desa Tanah Towa masih taat terhadap hukum adat yang berlaku serta masih melaksanakan setiap tradisi mulai lahir hingga meninggal.

Aku memiliki teman yang berasal dari desa ini. Namanya Juju teman satu camp waktu ngambil program di Test English School Pare, Kediri. Sekaligus informan dalam penulisan artikel ini . Ia bercerita meski ia tinggal di Tanah Towa Luar yang menerima kemajuan teknologi namun tetap wajib mematuhi peraturan adat seperti saat akan kembali ke kampung halamannya, mengenakan pakaian hitam. Kalau tidak, ia tidak akan diperbolehkan masuk dan tidak ada satupun yang melakukan kompromi atas pelanggaran ini.

Tulisan lebih detail mengenai Tanah Towa seperti rumah, pakaian, dan lainnya akan dituliskan pada artikel selanjutnya ya! Keep waiting

Inilah Pesona Sulawesi, Pesona Indonesia, Pesona Dunia. By the way, ini whislist visit aku, dimana wishlist visit kamu?


Referensi;

https://www.youtube.com/user/hasbitubehd?sub_confirmation=1

https://phinemo.com/jembatan-kaca-tana-toraja/

Baca Juga