Sudah 5 minggu lebih Corona Virus Desease (covid-19) menimpa Indonesia. Semenjak banyak korban yang berjatuhan semenjak itulah mematuhi anjuran pemerintah untuk melakukan seluruh rangkaian  aktivitas di rumah saja seolah menjadi kewajiban bagi setiap individu. Tidak berhenti disitu phsycal distancing dan sekarang yang terbaru adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar merupakan langkah-langkah yang pemerintah ambil demi keselamatan warga negaranya. Tentu saja, menjalankan peraturan itu membuat banyak orang merasa bosan dan cemas.

Mengingat kondisi pandemik yang tidak bisa diketahui pasti kapan berakhirnya, memerangi rasa cemas berlebihan yang sering muncul dalam pikiran wajib dilakukan. Sebab, menciptakan mindset positif akan memberikan relaksasi jiwa dan pikiran yang kemudian menstimulus tubuh untuk tetap sehat dan kuat.


Berikut 4 langkah yang aku lakukan dalam melawan rasa cemas saat di rumah saja. Kejadian ini memberi  hikmah tersirat dibalik wabah yang belum kunjung berakhir. Salah satunya adalah kedekatan secara emosional dengan orangtua.

Beribadah bersama
Selama ini, aku hanya tinggal beberapa hari saja di rumah karena disibukkan dengan program akademik dan pekerjaan. Menyempatkan pulang sebulan atau dua bulan sekali selam 3-4 hari bersama orangtua di rumah.  Kali ini, waktunya lebih lama dan tentunya ibadah bersama (baca: sholat berjamaah) di musholla keluarga lebih sering. Akupun juga dapat istiqomah mengaji surah yasin dan beberapa lembar surah Alquran lainnya setiap ba’da maghrib dan mengamalkan surah-surah pilihan berdasarkan nasehat guru rohani seperti surah Muhammad, Alwaqi’ah, Al-Qiyamah, dan Al-Mulk setelah sholat subuh. Begitula pula keistiqomahan babe.

Sejujurnya, meningkatkan ibadah dini hari paling membuatku malas saat di rumah. Entah setan apa yang berhasil menyelimutiku tapi suara emmak dan nasehatnya membuatku menepis itu semua. Kadang, dengar suara langkahan kakinya saja sudah langsung membuatku terperanjat ke kamar mandi untuk berwudu dan melakukan sholat malam kemudian sambil menunggu subuh aku menulis beberapa tulisan sesuai mood hati.

Berbakti kepada orangtua
Sebagai seorang anak petani yang sedang di rumah, tidak membantu pekerjaan orangtua yang membutuhkan pertolongan anaknya tentu saja sangat tercela. Apalagi orangtua hanya minta bantuan dalam hitungan menit seperti menjemur padi atau mengirim makanan ke sawah setelah selesai memasak.

Kampung halaman di kabupaten Sumenep Madura

Bukankah sisi lain dari membantu pekerjaan orangtua adalah dapat menyapa mentari di pagi hari? Apalagi berjemur di situasi ini sangat dianjurkan bukan? Selain itu bersinggungan dengan pertanian membuat aku sendiri sering cuci tangan apalagi di desaku ini sumber mata airnya sangat jernih. Kalau hanya mengutuk diri dalam kamar, apa iya akan rajin bertemu matahari dan sering bersalaman dengan air? Sepertinya tidak akan sama sekali.

Menjadi content Creator
Bukan cuma milineal, gen Z sekarang lebih aktiv bersosial media. Hal ini membuat mereka lebih kreatif dengan ide-ide segarnya. Sifat mereka pun yang lebih suka bekerja anti ribet malah membuat mereka lebih produktiv. Sebab 1 konten bisa disalurkan ke berbagai platform atau aplikasi. Seperti, ketika ia menulis blog, ia bisa juga salurkan melalui podcast yang tengah sangat digandrungi saat ini dengan hanya diedit lebih sempit dan jelas scriptnya.  Pun bisa sebarkan di akun sosial medianya berupa jpg dan dapat pula ia bagikan melalui akun Youtubenya.

Sehingga pengguna sosial media dapat memilih yang cocok dengan dirinya. Apakah mereka lebih suka visual, audio, dan atau audio visual!
Saat sudah memiliki kesibukan seperti ini, stay at home   lebih lama lagi tidak akan menjadi momok sepanjang waktu.

Merawat kebersihan tubuh
Lebih banyk waktu di rumah, udah pasti lebih banyak waktu untuk manjain tubuh bukan? Tidak ada lagi kata terburu atau ya sudahlah utamanya untuk peduli  kepada mahkota kebanggan para wanita. Untuk merawat kecantikan dan kesehatan rambut, aku menggunakan  emeronhaircare nutritive shampoo Damage Care Avocado yang sudah disempurnakan dengn teknologi Jepang. Sehingga membuat rambut  tidak mudah rusak, terlihat kering dan kasar akibat terkena sinar UV, penggunaan zat kimia maupun alat penata rambut. Apalagi kandungan Active Provit Amino diperkaya menutrisi rambut dari akar dengan melindungi rambut dari kerusakan dan melembabkan di tiap helainya.

Kalau rambut sudah nyaman, kepala pun jadi enteng, dan waktu produktiv pun meningkat meski dalam kondisi pandemik. Sebab, terawatnya rambut bak memberi nutrisi positif kepada otak. Cemas pun hilang, hati senang, dan bosan pun minggat seolah-olah all is well
Lalu, apa versi cemas melawan pandemik menurutmu?
Baca Juga