Hai bloggers..
Ngomongin passion nih pasti sudah tidak asing di dengar bukan? Pasalnya saat akan meng-apply sebuah event berskala nasional maupun internasional bahkan saat interview kerja pun pasti di tanya “ apa passionmu ?” nah kalau passion sehabat bloggers sekalian apa nih?.
Anyway bagi yang belum tahu, biar gak garuk-garuk kepala saat di tanya, aku kasih penjabarannya ya semoga tercerahkan hehe. Passion menurut kamus oxford adalah a very strong feeling of love, hatred, anger, enthusiasm, etc.

Jadi dapat dipahami bahwa Passion merupakan kosakata dalam bahasa Inggris yang dapat diserap dalam bahasa Indonesia bermakna gairah. Menurut KBBI, gairah berarti keinginan atau hasrat yang kuat. Sehingga ketika seseorang memiliki passion dalam dirinya, mereka akan dihantui oleh rasa penasaran dan antusias yang luar biasa untuk selalu lebih baik dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan yang dilandasi dengan passionnya.


Sehingga jika dikaitkan dengan IKIGAI, sebuah konsep kebahagiaan batin asal Jepang yang dipopulerkan oleh penulis buku dari Ken Mogi dan Hector Gracia yang menghubungkan 4 elemen terbentuknya IKIGAI untuk saling bereratan dan tak terpisahkan agar menemukan kepuasan hati meliputi Mission, Vocation, Profession, dan Passion. Jika dikerucutkan passion dalam konsep IKIGAI berarti seseorang yang capable (good at) pada suatu hal dan ia mencintainya (love at).

Konsep passion dalam IKIGAI adalah what you love at and what you good at

Pentingnya mengetahui dan mengembangkan passion bagi kaula muda!
Kaula muda saat ini ialah ia yang memiliki sebutan sebagai generasi Y atau gnerasi Milenial. Lyons membahas teori perbedaan generasi yang ditulis dalam sebuah jurnal oleh Yanuar Surya Putra bahwa istilah generasi Y mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993. Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, instant messaging dan media sosial seperti facebook dan twitter, dengan kata lain generasi Y adalah generasi yang tumbuh pada era internet booming.

Perkembangan generasi Y tergantung pada situasi dan kondisi dimana ia dibesarkan, strata ekonomi, status sosial keluarganya, pola komunikasi yang dianut,  dan pemakaian media sosial. Sifat-sifat generasi ini cenderung update mengikuti perkembangan teknologi, lebih terbuka terhadap politik dan ekonomi. Sehingga mereka terlihat sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di sekelilingnya, dan mereka memiliki perhatian yang lebih terhadap kekayaan.

Generasi yang kemudian muncul mengikuti adalah generasi Z, disebut juga iGeneration atau generasi internet. Generasi Z memiliki kesamaan dengan generasi Y, tapi generasi Z mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu (multi tasking) seperti: menjalankan sosial media menggunakan ponsel, browsing menggunakan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil generasi ini sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian.

Dengan demikan Mhd Handika Surbakti seorang life coach di XY leadership dan Co-Founder Medan Youth Forum menjelaskan dalam sebuah KulWag yang diadakan oleh GPF Indonesia bahwa generasi milenial dan Z adalah generasi yang
memiliki banyak impian tapi bingung mewujudkannya karena beberapa alasan berikut ini

  • Mudah insecure dengan pencapaian orang lain
  • Suka membandingkan diri dengan orang lain
  • Punya banyak inspirasi tapi minim aksi
  • Terlalu banyak informasi dan pilihan
  • Pragmatis dan instan
  • Tidak fokus

Dari berbagai ketimpangan itulah kehadiran passion akan sangat membantu untuk

  • Menuntun mencapai tujuan
  • Menggerakkan mewujudkan impian
  • Membuat semangat untuk bangun pagi
  • Menguatkan ketika menghadapi masalah
  • Menjaga konsistensi di jalan yang benar
  • Membuat fokus pada diri sendiri bukan kepada orang lain

Cara menemukan dan mengembangkan passion
Sebagaimana kamu tidak akan makan kalau gak masak maupun beli begitupula juga tidak akan bisa kenyang kalau mulut gak ngunyah begitupula dengan passionmu gak akan pernah bisa ditemukan apalagi dapat dikembangkan kalau cuma duduk manis maupun tidur aja bermodal nol aksi. Maka berikut ini cara paling berhasil untuk dicoba.

 1. Aktif berkomunitas atau berorganisasi.
Disadari atau tidak, bertemunya dengan orang baru atau orang lama yang sama-sama intensif pada suatu tujuan akan memberikan pengetahuan, dan pengalaman baru dalam lingkup tersebut. Bisa jadi, ini akan menjadi jalan menemukan apa yang dicari selama ini.

Sebuah studi kasus pada diri sendiri ingin menemukan passion dalam dunia literasi maka cara terbaiknya banyak-banyaklah membaca.Untuk menyokong dan menghidupi gairah tersebut ternyata sangat terbantu dengan bergabungnya di komunitas “one week one book”di instagram.

Lalu adakah perubahan signifikan yang saya rasakan setelah bergabung? Tentu! Banyak malah. Bisa hatam satu atau dua buku dalam seminggu dan itu regularly tergantung kesibukan dalam akademik, jadi (belajar) bookphotography karena meng-upload foto buku yang sudah dibaca dengan angel yang diusahakan baik dan menarik beserta ulasannya, semangat membacanya terus on fire apalagi admin menyediakan absen mingguan yang akan diunggah setiap akhir bulan untuk ngecek ke-rajinan member pun ada sertifikatnya bagi yang memenuhi syarat.

Hal-hal itulah akhirnya memicu untuk suka membaca dengan tidak tersesat membaca buku yang sebenarnya kurang cocok untuk diri sendiri. Mengutip quotes dari duta baca Indonesia bahwa hanya satu buku yang akan membuatmu jatuh cinta kepada membaca maka temukanlah dan bercintalah padanya. Walaupun sebenarnya semua buku itu baik tapi setiap buku memiliki tuannya masing-masing yang tidak bisa dipaksakan. Seperti ia yang pencinta novel akan bosan dan bahkan tidak mudah mencerna saat membaca buku ilmiah, ia yang lebih suka baca buku motivasi akan tidak sama sekali melirik puisi meskipun tidak bisa dipungkiri ada sebagian orang yang bisa melahap kesemuanya.

Cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cari buku itu mari jatuh cinta. ~Najwa Sihab

2. Berani mencoba hal baru.
Mencoba hal baru berarti tidak membatasi diri atau bahkan tidak menutup diri untuk melakukan sesuatu yang challangging. Contoh nyata dari seseorang yang hingga berusia 19 tahun baru mau belajar tari tradisional di teater kampusnya. Bagaimana kira-kira perjalanannya?

Yupz tidak mudah ketimbang orang lain yang lebih dahulu berproses dan sudah menekuni sejak awal SMA atau bahkan dari SD sudah ikut club tari. Tapi karena orang tersebut ingin mencoba hal baru dalam hidupnya pun ingin meraih ulang target atas kegagalannya dalam seleksi “PPAN JATIM” dibidang menampilkan bakat kebudayaan. Atas kegigihannya tersebut alhamdulillah ia bisa beberapa kali tampil dalam pementasan kampus atau pun memenuhi undangan dari luar.

3. Keluar dari zona aman dan zona teman.
Lingkungan menjadi faktor krusial dalam mempengaruhi pertumbuhan seseorang. Kadang ia merasa tidak aman jika keluar dari crycle tersebut. Biasanya hal ini disebut toxic frienship, toxic relationship, maupun toxic organization yang sering kali membuat takut untuk melakukan hal baru karena akhirnya takut di bully dan tidak adanya kepercayaan kepadanya.

Alkisah seorang gadis dari pulau garam menuju pulau pisang melakukan socio travelling seorang diri dari kampus dan daerahnya untuk bertemu teman-teman baru dari kampus dan daerah kota lain Indonesia. Manfaatnya? Memiliki banyak relasi dan pengalaman berharga yang tak ternilai. Dengan begitu, lingkaran pertemanan dan wilayahnya tidak sesempit daun kelor bukan?

4. Miliki mentor dan jadilah mentee yang baik.
Proses penemuan jati diri, mencipatakan passion, atau bahkan mengembangkannya diperlukan orang yang lebih berpengalaman dari diri sendiri agar membantu dalam proses perjalanan dan mensupport terhadap apa yang kita ingin tekuni dan pelajari. Maka memiliki mentor yang kompeten dibidangnya akan membuat diri kita lebih mudah dan terarah mencapai tujuan.

Cara memiliki mentor dapat ditemukan ketika kita aktif berorganisasi, berkomunitas, ikut berbagai event, aktif ikut pelatihan satu ke lainnya. Namun saat telah memiliki mentor kurang afdhol kiranya kalau tidak menjadi mentee yang baik karena yang perlu digaris bawahi adalah seorang mentor itu tidak hanya berceramah tetapi two ways relationship yang perlu mentee apresiasi waktu, dan tenaga yang telah dialokasikan dengan cara mem-follow up apa yang mereka sampaikan agar hasil diskusi dan arahan dapat berkembang untuk kemudian menjadi mentee yang selalu siap menerima ilmu baru maupun kritikan yang membangun.

Bisakah memiliki bermacam mentor berdasarkan tupoksinya?
Memiliki suhu untuk terus belajar meningkatkan kualitas diri tentu sangat wajib.  Apalagi memiliki mentor dalam segala bidang baik urusan financial, politik, agama, dan lainnya. Secara pribadi, saya juga memiliki mentor andalan berikut ini;
a. Dunia blogging
kak Tri atau pemilik website pohontomat.com adalah guru terbaik yang saya  miliki. Tanpanya, mana mungkin blog saya bisa hijrah dari gratisan menjadi oviroro.com dan tampil lebih baik dari sebelumnya, berkat ketelatenan dan bimbingannya pulalah saya bisa berproses sejauh ini. Beliau selalu menyempatkan waktu membalas pertanyaan receh yang sering saya layangkan di whatsappnya.

b. Public speaking
Sejak sekolah MI saya terbiasa ikut lomba pidato. Dari situlah saya semakin berani berbicara di depan umum dan menjadi MC di beberapa acara bahkan banyak yang berkomentar bahwa cara saya berbicara seperti penyiar radio hiks emang salah satu impian sih makanya memilih masuk kampus yang memiliki radio dengan niatan untuk bergabung tapi ternyata saat udah resmi jadi mahasiswa sana, radio kampusnya udah lama tutup. Hiks hiks. Tapi pernah ngelamar jadi announcer di  dekat kampus, radio andalan dan kepercayaan orang Madura tapi belum beruntung karena dalih si manager takut saya gak bisa fokus dengan kerjaan karena menjabat sebagai ketua jurusan prodi. Makin patih hati atuh!

Seiring berjalannya waktu, saya mulai mengenal podcast kemudian mengidolakan kak @neyrhiza founder speaking.id yang telah berhasil menyembuhkan patah hati saya hehe membuat saya kagum dengan kemampuan persuasifnya berbicara di depan public, bercerita, maupun menyampaikan informasi. Meski tidak dimentori secara langsung tapi saya mengikuti akun instagram dan podcastnya yang kemudian memberanikan diri untuk memberikan kado ulang tahun yang ke 24 tahun april lalu kepada diri sendiri dengan nama saluran podcast “24 hours vitamin with oviroro”. Jika kalian tertarik untuk mendengarkan ocehan receh saya, bisa mampir disini

c. Meningkatkan score writing IELTS
Pengen lanjut study di LN apply melalui jalur AAS, FULBRIGHT, dan AMINEF makanya ngambil kelas IELTS di lembaga Test English School Pare Kediri Jawa Timur tapi harus pulang karena pandemi meski program belum selesai membuat saya malas untuk sering berpraktek selama di rumah aja tapi untunglah ada Mr. Nour Negm mewadahi free correction writing IELTS di grup facebook. Apalagi beliau sangat cekatan mengoreksi dan meberi feed back setiap tulisan yang saya dan teman-teman tuliskan di wall Facebook.

Bagaimana denganmu? Siapa guru terbaik versi pertumbuhanmu sekarang dan kenapa dia? Boleh bagikan ceritamu di kolom komentar yaa!

Oh ya sebelum menutup tulisan ini saya ingin berbisik bahwa dalam proses menemukan dan mengembangkan passion akan ada krikil tajam untuk menyerah maka perlu diperhatikan beberapa poin berikut ini yang perlu terus dipupuk.

  • Ketabahan/hasrat yang kuat
  • Ketekunan/kegigihan
  • Konsistensi
  • Change the Strategy not the goals

poin no 4 adalah yang paling sulit pada umumnya. Karena ketika sudah tidak berhasil setelah berusaha keras pada tiga tangga sebelumnya maka banyak yang menyerah tak terkecuali aku pun pernah demikian padahal sebenarnya jika kita bisa lebih sabar sedikit dan mencoba mengubah strategi bukan tujuannya insya Allah keberhasilan akan di raih. Sedangkan kita umumnya jika menghadapi masalah lalu lupa mengevaluasi diri atau mengevaluasi strategi yang sudah di ambil.

Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa rata-rata orang mencoba hal baru gagal, coba lagi, gagal, kemudian menyerah. Seharusnya coba, jika gagal, analisis apa penyebab kegagalannya/kekurangannya, kemudian kembangkan.

Referensi;
KulWag yang diadakan oleh GPF Indonesia bersama Mhd Handika Surbakti pada tanggal 2 Juni 2020

https://jurnal.stieama.ac.id/index.php/ama/article/viewFile/%20142/133

file:///C:/Users/user/Downloads/7702-16810-1-PB.pdf
Baca Juga