Jajanan di sekolah banyak sekali macamnya, mulai dari jenis gorengan, minuman dan makanan kekinian yang selalu ada aja nama baru bermunculan. Selain rasanya enak dilidah mereka, harganya sangat ekonomis. Konsumsi terhadap plastik pun kian meningkat sehingga banyak menghasilkan sampah plastik yang berserakan dimana-mana. Apalagi sifat dari sampah plastik, sukar membusuk secara alami sehingga membutuhkan waktu ratusan tahun untuk hancur.


Hal ini kemudian memengaruhi Kebersihan lingkungan dan kenyamanan serta konsentrasi dalam belajar. Untuk itu para murid, dewan guru dan orangtua harus membentuk mata rantai yang saling berkesinambungan untuk menekan laju kasus sampah yang menjadi isu global.

Pelajar peduli sampah


5 CARA ATASI MASALAH SAMPAH PLASTIK DI SEKOLAH

1. Orangtua membangun kebiasaan baik di rumah

Orangtua membiasakan diri kepada anak untuk membuang sampah pada tempatnya secara tepat. Tujuannya agar anak memiliki kebiasaan dan kedisipilinan yang tinggi untuk tidak membuang sampah sembarangan dimana pun posisinya sehingga kebiasaan ini akan melekat pada diri anak dan memiliki karakter yang menyukai Kebersihan dan kerapian.


2. Sekolah mewajibkan siswa membawa bekal dan tumbler

Membuat program wajib seperti membawa bekal dan tumbler dari rumah tujuannya, agar dapat meminimalisir bertambahnya sampah plastik dari jajanan yang dibeli.

Biasanya anak sekolah lebih menyukai makanan kemasan atau olahan yang jauh dari kata sepatutnya gizi harus tubuh mereka terima setiap harinya. Untuk itu, penyediaan bekal oleh orangtua dapat menjadi solusinya.

Sedangkan untuk tumbler, bisa digunakan untuk isi ulang air yang disediakan oleh sekolah dengan begitu badan tetap fit karena sudah memenuhi kebutuhan air pada tubuh. Program ini bisa dijadikan sebagai kegiatan wajib siswa setiap harinya, atau 2x seminggu sekali, menyesuaikan dengan kebijakan sekolah. 

3. Aksi bersih bersih sekolah

Bersih-bersih sekolah merupakan kegiatan kooperatif yang bisa dilakukan bersama-sama. Siswa pun bisa ditugaskan untuk memilah sampah yang bisa dikumpulkan untuk di daur ulang dan sisanya untuk dibuang ke TPA.

Atasi masalah sampah

4. Menjunjung konsep 3r (reduce, reuse dan recycle)

Reduce artinya mengurangi penggunaan plastik, reuse artinya menggunakan kembali barang barang plastik yang masih bisa dipakai dan recycle artinya mendaur ulang sampah agar bisa dimanfaatkan kembali. Siswa yang dibekali pengetahuan ini dapat mengaplikasikan aksinya dalam kehidupan setiap harinya.

5. Guru memberikan kegiatan edukatif dan fun learning seputar sampah

Kegiatan edukatif dan fun learning mengenai sampah, memiliki tujuan agar siswa dapat terampil dan kreatif serta kooperatif dalam mengelola sampah. Contohnya membuat mainan edukatif dari sampah plastik seperti:  membuat boneka botol plastik, buku bayi plastik kemasan, burung gelas plastik dan lainnya.

Mengolah sampah plastik

Buku di atas bisa jadi referensi para guru, orangtua maupun siapapun yang ingin mengedukasi anaknya dengan mendaur ulang sampah menjadi barang yang lebih berarti.


Postingan ini diikutsertakan dalam eco literasi aksi melestarikan bumi, Challenge 30 DOP Ibuku Conten Creator.

Baca Juga